Asmaaul Husna ( اسماء الله الحسنى)

  Download this mp3 from Beemp3.com

Si Kucing Hitam




Suatu hari ketika di sebuah kedai... ketika membeli barang keperluan dapur... seorang makcik memarahi seekor kucing hitam... " Eee Kucing Hitam ni...syuhh pergi sana le.. baut malang ajer"... terperanjat aku mendengarnya. tergamak dia berkata begitu terhadap binatang yang tidak berdosa dan tidak mempunyai akal itu.

So aku mencari le...info mengenai kepercayaan karut terhadap kucing hitam ini.

Menurut Wikipedia : Saat ini, orang masih percaya bahwa kucing hitam adalah pembawa sial sementara ada yang percaya bahwa kucing hitam justru membawa keberuntungan. Kucing juga masih diasosiasikan dengan sihir. Kucing hitam sering diasosiasikan dengan Halloween. Penganut wicca dan neopaganisme yang lain mempercayai bahwa kucing sebenarnya baik, mampu berhubungan dengan dunia lain, dan dapat merasakan adanya roh jahat.

Namun di dalam agama Islam.. tiada langsung menyebut mengenai Kucing Hitam...

Sampai bilakah masyarakat Islam mahu terpengaruh dengan majal, sial atau khufaraf sebengini. Sabda Nabi s.a.w. :

لاَ عَدْوَى وَلاَ طِيَرَةَ وَلاَ هَامَةَ وَلاَ صَفَرَ

Maksudnya : “Tiada jangkitan, sial burung, sial burung hantu, dan sial bulan safar”.

Diceritakan dalam suatu kisah, Nabi Muhammad SAW memiliki seekor kucing yang diberi nama Mueeza. Suatu saat, dikala nabi hendak mengambil jubahnya, di temuinya Mueeza sedang terlelap tidur dengan santai diatas jubahnya. Tak ingin mengganggu haiwan kesayangannya itu, nabi pun memotong lengan baju yang ditiduri Mueeza dari jubahnya. Ketika Nabi kembali ke rumah, Muezza terbangun dan menunduk sujud kepada majikannya. Sebagai balasan, nabi menyatakan kasih sayangnya dengan mengusap lembut ke badan kucing itu sebanyak 3 kali.

Setiap kali Nabi menerima tamu di rumahnya, nabi selalu memegang mueeza dan diletakkan dipahanya. Salah satu sifat Mueeza yang nabi sukai ialah ia selalu men ketika mengeow apabila mendengar azan, dan seolah-olah suaranya terdengar seperti mengikuti lantunan suara adzan. Kepada para sahabatnya, nabi berpesan untuk menyayangi kucing peliharaan, layaknya menyanyangi keluarga sendiri.

Hukuman bagi mereka yang menyakiti haiwan lucu ini sangatlah serius, dalam sebuah hadist shahih Al Bukhori, dikisahkan tentang seorang wanita yang tidak pernah memberi makan kucingnya, dan tidak pula melepas kucingnya untuk mencari makan sendiri, Nabi SAW pun menjelaskan bahwa hukuman bagi wanita ini adalah siksa neraka.


Kucing dan Islam

Abu Qatadah berkata bahawa Nabi Muhammad SAW pernah bersabda, "Kucing itu tidak najis. Ia binatang yang suka berkeliling di rumah (binatang perumahan)," [Hadis Riwayat At-Tirmidzi, An-Nasa'i, Abu Dawud, dan Ibnu Majah].

Diriwayatkan dan Ali bin Al-Hasan, dan Anas yang menceritakan bahawa Nabi Muhammad SAW pergi ke Bathhan suatu daerah di Madinah. Lalu, baginda bersabda, "Ya Anas, tuangkan air wudhuk untukku ke dalam bejana." Lalu, Anas menuangkan air. Ketika sudah selesai, Nabi menuju ke bejana. Namun, seekor kucing datang dan menjilati bejana. Melihat itu, Nabi berhenti sehinggalah kucing tersebut berhenti minum lalu (baginda) berwudhuk. Nabi ditanya mengenai kejadian tersebut, beliau menjawab, "Ya Anas, kucing termasuk perhiasan rumah tangga, ia tidak dikotori sesuatu, bahkan tidak ada najis."

Diriwayatkan dari Dawud bin Shalih At-Tammar dan ibunya yang menerangkan bahawa hambanya memberikan Aisyah semangkuk bubur. Namun, ketika ia sampai di rumah Aisyah, tenyata Aisyah sedang solat. Lalu, ia memberikan isyarat untuk menaruhnya. Sayangnya, setelah Aisyah menyelesaikan solat, ia lupa pada buburnya. Datanglah seekor kucing, lalu memakan sedikit bubur tersebut. Ketika ia melihat bubur tersebut dimakan kucing, 'Aisyah RA lalu membersihkan bahagian yang disentuh kucing, dan Aisyah memakannya. Rasulullah SAW bersabda, "Ia tidak najis. Ia binatang yang berkeliling." Aisyah pernah melihat Rasulullah SAW berwudhuk dari sisa jilatan kucing, [Hadis Riwayat AlBaihaqi, Abd Al-Razzaq, dan Al-Daruquthni].
Hadis ini diriwayatkan dari Malik, Ahmad, dan Imam Hadis yang lain. Oleh kerana itu, kucing adalah binatang, dimana, peluh, bekas dari sisa jilatannya adalah suci.

Nabi Muhammad SAW juga pernah memberi gelaran kepada Abd al-Rahman ibn Sakhr Al-Azdi sebagai "Abu Hurairah" yang beerti "Bapa anak-anak kucing" kerana sikapnya yang sangat menyayangi kucing.

Manakala menurut periwayatan Hadis Nabi didalam Sahih Bukhari Jilid 3, Buku 40, Nombor 552, menerangkan cerita seorang wanita yang telah terkena cakaran oleh seekor kucing dan bagi menghukum kucing itu, wanita tersebut telah bertindak mengurung kucing dalam sangkar penjara dan tidak memberikan kucing tersebut makanan atau minuman. Maka wanita itu dibalas/dihukum oleh Allah dengan buruk atas perbuatan wanita itu.
Justeru, marilah sama-sama kita bermuhasabah kembali, menilai semula adat kepercayaan lama orang Melayu dahulu, apa yang perlu dibuang dan apa yang boleh dikekalkan. Mudahan kita tidak lagi percaya kepada perkara karut sebegitu. Kalau beginilah mentaliti masyarakat melayu dan Islam....apalah nasib kucing-kucing hitam yang berada di atas muka bumi ini. Wallahualam.